Sabtu, 02 Juni 2012

10 Persen Orang Justru Berisiko Jatuh Sakit Karena Rajin Olaharga

Putro Agus Harnowo - detikHealth

 
Jakarta, Olahraga diyakini bermanfaat bagi kesehatan dan pernyataan ini diamini oleh hampir semua orang. Kurang olahraga akan mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh.

Sayangnya, sebuah penelitian menemukan bahwa ada beberapa orang yang justru meningkat risikonya terkena penyakit jantung dan diabetes karena rajin berolahraga.

"Ini aneh. Sekelompok orang tertentu menderita karena berolahraga dan penyebab dari fenomena ini tidak diketahu," kata peneliti, Claude Bouchard, profesor genetika dan gizi di Pennington Biomedical Research Center seperti dilansir New York Times, Jumat (1/6/2012).

Kesimpulan ini diperoleh dari analisis 6 penelitian yang melibatkan lebih dari 1.600 orang dewasa yang sebagian besar mengalami obesitas. Penelitian ini menguji bagaimanakah orang-orang bereaksi terhadap program olahraga.

Sekitar 10 persen individu mengalami kenaikan tekanan darah, kolesterol, trigliserida atau insulin setelah menjalani olahraga. Semua indikator ini merupakan faktor risiko penyakit jantung dan diabetes.

Menurut penelitian yang diterbitkan jurnal PLoS One ini, peningkatan tersebut tidak dipengaruhi oleh kondisi kesehatan sebelumnya, usia, jenis kelamin atau etnis tertentu.

Salah satu laporan dari 6 penelitian ini menemukan adanya komponen genetik yang terkait dengan cara beberapa individu menanggapi aktivitas fisik. Peneliti menduga anomali ini berkaitan dengan adanya faktor genetik.

"Dengan penelitian lebih lanjut, mungkin kami dapat mengidentifikasi hal-hal apa saja yang dapat menjadi prediktor mengapa beberapa orang tidak mendapat manfaat dari berolahraga secara teratur," kata Bouchard.

Para ahli menyarankan orang dewasa untuk melakukan olahraga dengan intensitas sedang selama 150 jam dalam seminggu agar tetap bugar dan fit.

Dengan adanya temuan ini, maka akan makin banyak orang yang beralasan untuk tidak berolahraga secara rutin.

"Ada banyak orang di luar sana yang mencari alasan untuk tidak berolahraga. Mereka bisa mengatakan bahwa mungkin dirinya adalah salah seorang dari 10 persen ini," kata William Haskell, profesor emeritus kedokteran di Stanford Prevention Research Center.

Peneliti tidak menganjurkan masyarakat untuk mengkhawatirkan hasil temuan ini. Orang-orang yang sudah menjalankan kebiasaaan sehat dengan berolahraga secara rutin sebaiknya tetap melanjutkan kebiasaannya sambil memeriksakan kondisi kesehatannya secara berkala.

http://health.detik.com/read/2012/06/01/083216/1930042/766/10-persen-orang-justru-berisiko-jatuh-sakit-karena-rajin-olaharga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar